Mengenal Radio
Radio
adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi
dan radiasi gelombang elektromagnetik. Cara modulasi merupakan proses perubahan
suatu gelombang periodik, biasanya berfrekwensi rendah, sehingga menjadikan
suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Radiasi elektromagnetik adalah
kombinasi medan listrik dan medan magnet yang merambat lewat ruang udara dan
membawa energi.
Karakteristik
Radio
Siaran Radio mempunyai sifat
khusus atau karakteristik yang perlu dipahami, seperti hanya menyajikan suara,
dapat membangun daya khayal, dan yang menjadi unggulan utamanya adalah cepat
saat itu juga (real time).. karena dengan mempelajari dan menguasai pengetahuan karakteristik radio inilah
program radio dapat dikembangkan secara maksimal.
Karakteristik Siaran Radio yang
penting diketahui diantaranya:
-Auditif (konsumsi telinga)
-The Theatre of The Mind (media
imaginasi)
-At Once (cepat/segera/seketika)
-Heard Once (didengar sepintas)
-Personal / akrab / individual
-Secondary Medium (teman dalam
aktivitas).
-Menembus ruang dan waktu
-Murah / cheap
-Mobile (mudah dibawa/dipindahkan)
-Local (factor kedekatan)
-Media Massa / speaks to millions.
Tahapan Produksi
Televisi
Televisi sebagai media elektronik
merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh
informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual,
televisi bisa menayangkan informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat
menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan televisi,
masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dengan demikian
sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung respon dari
masyarakat. Agar sebuah program televisi dapat mencapai sasaran penonton yang
diinginkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan produksi televisi sebelum
kita membuat sebuah program televisi.
Berikut merupakan tahapan produksi
televisi:
1. Membuat tujuan dari produksi, adalah bagian terpenting dalam tahapan
produksi. Kita harus membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan
tersebut maka tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut
tidak tercapai, maka kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar
sebuah acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk
informasi, edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi
sebuah program adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi
sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa target penonton, sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus
kita lakukan adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis,
demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat”
dalam membuat suatu program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah
program tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah
anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa
yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.
3. Lihat kembali program sejenis
yang sudah ada sebelumnya, Dalam
memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang apakah program sejenis
sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya. Jika program yang pernah dibuat itu
gagal, maka buatlah sebuah program baru. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
program sebelumnya akan membuat program baru ini berbeda karena semua sudah
dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis,
lokasi, dan waktu.
4. Membuat proposal program, Membuat proposal program adalah tahapan
dimana konsep-konsep yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas
kertas. Dalam menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus
dilewati. Yang pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari
dibuatnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka
buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai
rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.
5. Membuat Pengaturan
Jadwal/Schedule, Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja
tanpa perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga
tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur
itu semua dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam
TV Programming akan tercakup :
· Orientasi Program
· Kebijakan Program
· Strategi Program
· Sumber Acara
· Pola Acara
· Kriteria Acara
· Pengembangan Program
Untuk
menjalankan ke 7 aspek di atas, programming memiliki harus memiliki strategi
yakni : Counter Programming, Block Programming, Hammock, Tentoling, dan
Stunting.
6. Memilih lokasi, Jika produksi didalam studio tidak mencukupi,
anda harus memutuskan lokasi di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei dan
mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau location manager.
7. Memilih pemeran dan peralatannya, Disini anda memutuskan siapa yang akan
memerankan tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan kepada
orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dilakukan
jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan proposal.
Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia
bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya
dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer dapat juga
sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan
komputer.
8. Memulai latihan dan shooting, tergantung dari jenis acaranya seperti apa.
Latihan atau disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara
utama dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem
live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus
untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang.
Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena
terbantu dengan teknologi editing.
9. Pasca Produksi, Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya
menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating.
Di dalam lembaga televisi, acara aka dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh
para informer.
Senam di
Broadcast
Broadcaster
juga ada senamnya lho? Bisa disebut juga senam artikulasi. Karena seorang
broadcaster harus punya artikulasi yang baik. Ini mutlak diperlukan. Bagaimana
dia bisa menarik perhatian audience dan arah pembicaraan bisa ditangkap dengan
jelas oleh audience, jika dia tidak mempunyai ‘kejelasan bicara’ (artikulasi)
yang bagus. Nah! Kita bisa memulainya dengan senam
broadcast ini. Sederhana, bisa dilakukan dimana saja tetapi satu yang
terpenting, kita melakukan dengan teratur.
Berikut rangkaian kegiatan dari
senam broadcast:
1. Lepas semua benda yang bikin
ribet, semisal kacamata dll.
2. Lemaskan tangan
3. Taruh tangan di pinggang, lemaskan kepala, kemudian gelengkan kepala
duakalikesamping kanan, terus kesamping kiri. gerakkan sampai hitungan ke 8
4.
Tangan tetap di pinggang. Anggukan kepala dua kali ke depan, dua kali ke
belakang. Lakukan sampai hitungan ke 8
5. Putar kepala perlahan-lahan sampai
hitungan ke 8
6.
Tangan di pinggang. Ambil nafas, tahan di perut, kemudian lepaskan dengan
membuka mulut selebar-lebarnya serta mengeluarkan suara vokal a. Ulangi hingga
8 kali
7.
Tangan di pinggang. Buka mulut, bunyikan vokal a i u e o ulangi sampai 8 kali
8.
Angkat kedua tangan ke muka setinggi pundak. Buka telapak tangan. Tegangkan, kemudian julurkan lidah ke bawah, dan mata buat mendelik. Tahan hingga
hitungan ke delapan.
9.
Angkat tangan ke muka setinggi pundak. Kuncupkan telapak tangan menyerupai
paruh burung. Tegangkan. Kemudian kerucutkan mulut kamu sampai ‘mecucu’ setelah
itu ekspresikan mata kamu bak seorang ketakutan. (meremkan kayak org ketakutan)
tahan hingga hitungan ke 8
10.
Lakukan sebelum tidur malam dan bangun tidur
dari http://sosbud.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar