Selasa, 26 Mei 2015

Seni Peran dan Bersandiwara

Udah lama gue nggak lihat pentas teater. Setelah sekian lama, minggu kemarin gue bisa lihat pertunjukan teater lagi. Sebuah pertunjukan yang diselenggarakan oleh UKM teater fakultas gue yang namanya teater lingkar. Dalam pentas ini mereka menampilkan sebuah pertunjukan yang judulnya “Jangan Dilarang”. Dari judulnya aja udah menimbulkan banyak pertanyaan ya, kok judulnya jangan dilarang pasti ceritanya tentang demo-demo gitu. Pertama kali gue tahu kalau judulnya jangan dilarang, itulah yang ada dalam pikiran gue.

Di jadwal, pentas sebenarnya dimulai pada jam setengah enam sore. Tapi entah karena alasan apa, pertunjukan molor sekitar 30 menit jadinya baru dimulai sekitar jam tujuh. Pertunjukan dimulai oleh seorang narator yang berbicara panjang kali lebar sama dengan luas yang entah apa yang dia omongin gue nggak tahu. Setelah ngomong panjang kali lebar, eh ternyata semua yang diomongin nggak ada gunanya karena nggak ada hubungannya sama sekali sama pertunjukan (udah dengerin lama eh ternyata cuma omong kosong, kan kesel!).

Setelah narator omong kosong tadi pertunjukan sebenarnya dimulai. Dengan backsound dan lighting yang digunakan dalam pertunjukan tersebut, penonton menjadi semakin tertarik melihat setiap tingkah konyol para pemain. Pertunjukan kali ini berlatar kehidupan purba kala, sehingga mereka tidak menggunakan dialog seperti orang ngomong biasa. Beberapa kali penonton menebak-nebak apa yang dibicarakan oleh para pemain. Ada sebagian penonton yang nggak ngerti apa yang diceritakan dan apa yang diomongin dalam cerita tersebut, tapi mereka ketawa-ketawa melihat tingkah gila para pemain.

Walaupun banyak unsur sara dalam pertunjukan tersebut, hal ini malah menjadi poin menarik bagi sebagian penonton yang melihat. Bahkan sebagai klimaknya mereka hanya menggunakan dialog Janc*k yang sebenarnya adalah kata kotor. Tapi kata janc*k dalam teater tersebut tidak diartikan sebagai kata kotor, namun kata yang digunakan untuk berbicara sehari-hari. Selain penggunaan kata Janc*k, banyak juga adegan yang agak vulgar berkonotasi sara. Tapi nggak apa-apa lah yang lihat juga semuanya udah 17+ jadi masih lazim kalau menurut gue.

Dari keseluruhan cerita yang dikemas dengan begitu apik, hampir seluruh penonton menikmati pertunjukan tersebut. Hanya beberapa kali penonton merasa jijik pada beberapa adegan yang menurut gue lucu sih :D. Pertunjukan berjalan sekitar satu jam setengah, dari jam tujuh malam sampai jam setengah sembilan. Setelah pertunjukan selesai sebenernya masih ada acara sarasehan, tapi gue langsung pulang berhubung perut udah meronta-ronta minta di isi. Kalau dari kesimpulan gue, pesan yang disampaikan dalam pertunjukan tersebut adalah “jangan larang kami untuk berbicara, hal yang salah menurut mu belum tentu salah menurut kami begitu pula sebaliknya”.


Gara-gara lihat pementasan itu gue jadi kepengen gabung sama mereka, gue jadi kangen waktu dulu jadi sutradara di teater sekolah waktu tampil di perpisahan kakak kelas. Waktu itu pengalaman gue di teater masih sangat minim tapi gue mencoba sebisa mungkin sama temen gue yang namanya hafid, pada kesempatan terakhir jadi panitia perpisahan harus ada hal yang spesial dan terfikirkanlah untuk menggabungkan beberapa ekstrakurikuler dan menampilkan sebuah pertunjukan. Ide awal gue sama hafid adalah merekrut anggota ekstra pramuka, pecinta alam, PMR, dan paskibra yang merupakan ekstrakurikuler lapangan untuk menampilkan drama. Gue merekrut anak dari ekstra lapangan karena mereka bisa dibilang jarang atau malah hampir nggak pernah tampil dalam pentas seni semacam ini. Akhirnya gue sama hafid dapat sekitar 4 personil dari masing-masing ekstra.

Latihan untuk pertunjukan ini berlangsung kira-kira membutuhkan waktu sekitar dua minggu lebih, karena hampir semua personil belum pernah main drama. Karena tema perpisahannya adalah “Jawa Timur Amandemen”, jadi gue sama hafid berencana menampilkan sebuah drama khas jawa timur dan akhirnya kami memutuskan untuk menampilkan Ludruk Sarip Tambak Yoso. Dalam ludruk, sebelum drama dimulai sebenarnya ada seorang penari remo sebagai pembuka, karena nggak ada yang bisa nari remo akhir nya diganti dengan tari jatilan dan klono sewandono tarian khas kabupaten ponorogo. Daripada cari orang yang nggak berpengalaman, akhirnya gue merekrut anggota ekstra tari untuk bergabung dalam pertunjukan ini.

Setelah latihan berhari-hari, tibalah di gladi bersih H-1 acara perpisahan. Panggung yang sangat luas sudah berdiri dengan megahnya di lapangan sekolah yang biasanya dibuat upacara. Pelepasan kali ini memang terlihat sangat istimewa, bisa dilihat dari luasnya panggung, dekorasi panggung yang juga tak kalah menarik, selain itu panitia juga menyulap lapangan yang harusnya area terbuka menjadi seperti dalam sebuah gedung karena tertutup oleh tenda-tenda yang biasanya dibuat pernikahan. Di gladi bersih ini, gue ada ide yang gila dan hampir nggak mungkin dilakukan. Dengan waktu yang sangat mepet gue minta ekstra karawitan untuk bergabung dalam pertunjukan dan menjadi backsound dalam drama. Latihan untuk memadukan drama dengan karawitan hanya berlangsung kira-kira dua jam karena gladi bersih dilakukan malam hari, dan mereka pun harus berlatih untuk pertunjukan mereka sendiri.

Setelah gladi bersih malam kemarin, tiba waktunya acara pensi acara perpisahan. Gue yang menjabat sebagai penanggung jawab acara waktu itu sangat grogi sekaligus takut, karena untuk pertama kalinya perpisahan diadakan semegah ini. Akhirnya giliran pertunjukan ludruk sarip tambak yoso. Atraksi-atraksi yang dipertontonkan oleh anggota ekstra tari cukup untuk menarik perhatian penonton, nggak salah gue merekrut mereka untuk bergabung. Setelah itu dilanjutkan sedikit tembang terus drama. Gue puas banget melihat pertunjukan ini. Walaupun gue nggak ikut main, tapi gue merasa puas karena udah bisa terlibat dalam pertunjukan yang menurut gue lumayan berhasil.

2 komentar:

  1. Itu nonton theater emang nggak dapat makan malam gitu??? *ngarep gratisan.

    Saya belum pernah ikut terlibat masalah theater...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayaknya sih dapet kalo mau ikut sarasehan (sebenernya ngarep juga :)
      coba deh ikut seru lo

      Hapus

Tulisan Populer

Pelancong

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.