Jumat, 05 Juni 2015

Kenangan putih abu-abu "Pendaftaran"

Hari ini adalah hari senin, hari dimana gue akan memulai sebuah perjalanan hidup baru. Setelah menyiapkan semua dokumen persyaratan, memasukkannya dalam tas, dan bersiap untuk berangkat karena hari ini  gue berencana untuk mendaftar ke SMK. Ini pengalaman pertama gue daftar sekolah bareng bapak, karena kebetulan beliau libur kerja dan pulang dari Jakarta.  Beliau cuma nganter sampek depan gerbang sekolah, terus gue masuk kedalam sendirian. Alur pendaftaran sekolah gue lumayan rumit, pertama kita harus lolos tes kesehatan untuk bisa diterima. Jadwal hari ini adalah melakukan tes kesehatan. Disini gue ketemu sama beberapa teman SMP yang juga ikut daftar ke sekolah ini. Setelah  tes kesehatan, gue dinyatakan lolos  dan bisa ngambil formulir pendaftaran. Untuk jurusan yang akan gue tuju memang nggak perlu banyak persyaratan jadi dengan mudah gue bisa lolos di tes kesehatan.

Setelah lolos tes kesehatan gue berniat untuk pulang dan ngelanjutin pendaftaran besok, kasihan bapak gue dari pagi nungguin. Keesokan harinya gue dianter sama bapak lagi, rencana hari ini adalah ngambil atau bisa dibilang beli formulir pendaftaran. Nggak gue sangka meski masih pagi banyak banget calon siswa yang udah berkumpul buat ngambil formulir pendaftaran. Diantara kerumunan itu ada beberapa temen SMP gue, selain itu gue juga ngeliat di depan gue ada due cewek yang pake seragam sama kayaknya sih dari sekolah yang sama (yaiyalah orang seragamnya nya). Yang bikin gue tertarik sama mereka berdua adalah, gue perhatiin dari tadi mereka itu kemana-mana berdua, ngantri juga berdua, gue berfikir pasti mereka adalah seorang lesbian sahabat.

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya gue dapet formulir pendaftarannya. Hari ini gue cukupkan sampek disini terus gue pulang. Keesokan harinya gue balik lagi buat ngumpulin semua berkas termasuk hasil tes kesehatan dan formulir pendaftaran. Waktu gue masuk ke ruang pengumbulan berkas gue ketemu lagi sama dua cewek kemarin yang kemana-mana berdua dan anehnya dia kenal sama salah satu temen gue waktu SMP, padahalkan dari sekolah yang beda rumahnya pun jauh. Gue masuk ruangan dan menyapa temen SMP gue namanya TUTUT, “eh Tut lu juga daftar disini?”  sapa gue. “iyanih lu juga daftar disini ya, ah bosen gue sama lu masak tiga tahun sama lu lagi”  balas Tutut sambil ngeledek gue. Tutut ini sekelas sama gue waktu kelas 1 sama kelas 2 SMP, kita juga lumayan deket karena dulu ada gosip kalau dia suka salah satu temen satu band gue waktu SMP.

Proses pendaftaran akhirnya selesai, gue tinggal menunggu jadwal untuk tes IQ sama tes akademik. Di hari tes IQ sama tes Akademik sialnya gue telat karena lupa nggak lihat jam tesnya, dan lebih parahnya gue belum tahu dimana ruang ujian gue. Hari itu gue berangkat sendiri pakek sepeda karena bapak udah balik ke Jakarta. Waktu nyampek di gerbang sekolah gue nggak melihat calon siswa baru yang mau ikut tes, yang gue lihat cuma ada bapak-bapak sama ibu-ibu yang kelihatannya adalah wali murid yang menunggu anaknya sedang tes. Abis parkir sepeda gue langsung lari ke ruang ujian, begonya lagi gue belum tahu seluk beluk sekolah ini jadi sempat tersesat berkali-kali sebelum akhirnya tanya sama salah satu guru yang kebetulan lewat. Akhirnya gue nemu ruangan tempat ujian berlangsung tepat 30 menit sebelum ujian berakhir. Sambil mengatur nafas karena abis lari gue coba jawab soal matematika, bahasa indonesia, dan bahasa inggris yang ada di kertas ujian. Untungnya soal ujiannya nggak susah-susah amat jadi gue cepet jawabnya.

Walaupun gue telat hampir satu jam, masih untung semua soal berhasil gue jawab. Setelah tes akademik jadwal tes selanjutnya adalah tes IQ atau bisa disebut tes penalaran. Para peserta dikasih 50 soal penalaran dan harus dikerjakan selama 15 menit. Bagi gue mustahil untuk menyelesaikan semua soal itu dengan benar seratus persen dengan waktu segitu kecuali dia punya IQ yang tinggi banget kayak einstein. Setelah 15 menit berlalu gue cuma bisa jawab 40 soal dan itupun nggak yakin bener apa salah. Setelah tes selesai gue langsung pulang karena laper gara-gara harus lari cari ruangan tadi.


0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer

Pelancong

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.